Dear G..
Berulang kali aku menutup mata bahkan mencoba menghela nafas yg kau pinjamkan.
Berulang kali pula bayangan-bayangan itu diputar lagi dalam kepala ku.
Mencerna tiap kalimat, kata, juga suku kata yg ia lontarkan dalam teks-teks rumpang penuh tanda.
Untuk sesaat, aku sempat berhenti untuk mengejar jawabanmu. Berhenti untuk sekedar berniat menguraikan tanda mu.
Dan seperti apapun simpul yang kau buatkan ini. Seperti apapun jawaban yang kau sembunyikan. Aku hanyalah aku.
Aku yang telah terlalu jauh jatuh di dalam simpulmu.
Aku yang telah terlalu dalam masuk dalam lingkaran ini.
G,,
aku dengan segala kesadaran bahwa tak ada kelayakan untuk meminta
padamu. Mengingat betapa seringnya aku lupa padamu, sekedar mengunjungi
mu.
Tapi G, dengan segala ketidaklayakanku itu, aku ingin memohon ruang untuk dapat meminta sesudut darimu.
Memintamu untuk membagi sedikit bahagia yang aku punya untuknya.
Untuk dia yang entah sejak kapan menjadi bagian dari diriku.
Untuk dia yang kau ikat begitu kuat dalam simpulmu.
Aku hanya meminta sesudut darimu, untuk dapat kau ringankan segala yang coba kau perlihatkan untuk dapat dia mengerti.
G,, sesudut saja, jika aku layak memintanya darimu.
Biarlah kau berikan sedikit bahagia yang kau rencanakan untuk ku padanya..
Pada bagian yang telah aku anggap diriku..
Pada bagian yang telah menempati sudut dalam ruangku..
Untuknya, G..