teruntuk pagi, yang mengajarkan aku berdiri menghadap timur tanpa perlu menengok senja lagi
teruntuk pagi, yang selalu bersama menyeka tiap tetesan embun di atas daun sang waktu
teruntuk pagi, yang memperlihatkan langit pada kebutaan yang menggelapkan rasa
teruntuk pagi, yang menunggui hujan demi keteduhan
dan teruntukmu pagi,
meski kini kau telah beranjak lagi
untukmu pagi, izinkan aku tuliskan,
atas nama rindu dan ketulusan
"terima kasih untuk waktumu,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar