Selasa, 09 April 2013

Surat Untuk Kamu

Gelap hadir, lagi.
Entah gelap ke berapa
kadang jari bergerak, berhenti
huruf-huruf, kata, kalimat
tersusun, tersangkut
lalu rindu tergantung
rindu yang tak tertampung
menguap, meluap
untuk kamu.

Teruntuk kamu,
jika detik tehitung,
jarum memutar lalu matahari memutar
entah kali ke berapa
satu per satu, kata, benda, lagu, tempat
pada kamu yang aku simpan sejak saat itu
izinkan aku percaya bahwa kamu juga punya rindu
meski mungkn tak sama
adakah sama?

Untuk kamu,
sering kali aku tutupi
akal aku ingkari, mulut aku kunci
tapi hati,

sekali waktu,
dan aku benar-benar jadi rindu
lalu jika benar adanya,
suatu hari nanti, di persimpangan yang bahkan tak terbaca
dalam ruang yang tak terbatas

teruntuk kamu,
dan jika ruang menjadi ruang
lalu aku dizinkan bersama ruang
sekali waktu dan jika pun persimpangan itu ada,
izinkan aku unuk tak lagi disinggahi
tapi berniat untuk benar-benar menetap
berdiam hingga waktuku juga kamu 'habis'

iya, aku dan juga kamu

puluhan keping dalam gambar
dalam maya juga ruang batas imaji
berbicara dalam kata juga cara
menggambar lalu menanya
adakah aku dan kamu?

Menyapa lalu menanda....kamu
dan jika ini dijadikan benar
kamu dan hanyalah aku
dan jika aku ingatkan lagi
sakit
lalu menepi

teruntuk kamu,
dan jika waktuku adalah kamu,
maka kamu
dan pastikan aku
dan jika waktuku adalah kamu,
maka izinkan aku sampaikan.....rindu
untuk kamu
ruangmu
aku rindu
kamu 

adakah kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar