Kamis, 19 Juli 2012

LTG#3

Dear G,,
aku selalu penasaran, tentang jawabanmu. Tidakah kau membaca surat-suratku? Tak adakah satupun pesawat kertas itu sampai kepadamu?
Yang pernah aku tebangkan bersamanya.
Bersama cerita tentang kebisuan, kisah tentang kepiluan, juga kalimat-kalimat tentang yang tak akan aku ceritakan di lain waktu. Yang hanya akan aku simpan dalam ruangmu.

Aku merindukanmu,

kau tahu?
Sudah tak terhitung berapa kali jarum itu memutar dan kembali lagi ke tempat semula. Sebanyak itu pula aku telah menjadi jauh dari tempatmu.

Aku merindukanmu.

Lembaran-lembaran suratku mulai aku simpan. Dan masih saja kau tunjukan 'dia'. Bukankah sudah aku sampaikan dalam surat-suratku? Bahwa aku telah menjadi lelah. Dan pula telah menjadi lupa.

G,, bukan tentangmu, tentu saja bukan. Tapi tentang 'dia', yang sesegera mungkin ingin aku hentikan.
Perlahan penggalan-penggalan yang kau tunjukan itu mulai aku lihat berubah.
Jika awal kau gambarkan tentang kebisuannya, perlahan kini kau gambarkan kisah tentang tawanya.

seperti ceritamu semalam, saat kau kisahkan seorang gadis kecil yang sedang bersama lelah terseok menaiki tangga. dan selalu berkata "aku tak apa-apa"
meskipun 'dia' datang dan menawarkan punggungnya
"naiklah, aku akan mengantarmu"

bersama senyum mereka, masih dengan lelahpun gadis kecil itu membisikan terima kasihnya. erat tangan gadis itu melingkar di lehernya.

betapa indah kau gambarkan kisah itu,, G...
Akan aku simpan, meski kadang akan menjadi memuakkan tapi aka tetap aku simpan hingga suatu hari nanti akan kau gambarkan klimaks dari kisah-kisahmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar