Selasa, 18 Maret 2014

Ia (Tentang Kamu) Cinta


Apa kabar kamu, cinta?
Matahari tak lagi pernah merasa malu untuk lalu bersembunyi.
Mengkilap geliat mulai nampak berani berdiri. Sama sepertimu, kan?
Gambar-gambar tentangmu yang mulai ia susun aku pernah menerkanya.
Satu kali juga pernah aku perhatikan di atas lantainya.
Segaris lalu bergaris-garis, ia mengumpulkan tentangmu, cinta.
Ia gambarkan apik tentang merah merona saat kamu mulai menyapanya.
Kamu masih mengingatnya?

Di kali yang lain pernah juga aku temui ia menggambarkanmu dalam guratan minyak yang berwarna. Hitam ia susun lalu putih lalu hijau dan mulai lagi pada kuning.
Dipucuk ia letakkan setitik merah tentangmu.
Itukah kamu, cinta?
Alas putih tak lagi ia biarkan berkeliaran di sekelilingmu. Betapa manisnya kamu, cinta.
Kamu pasti senang jika diijinkan kembali menyapanya, bukan?
Lalu akankah kamu sama merahnya?
Jika nanti ia mulai lagi menyiapkan dirinya, adakah kamu akan sama meronanya seperti kala ia gambarkan kamu dulu, cinta?
Aahh..betapa manisnya. Ia pasti akan sangat senang melihat dan menerimamu segera, cinta.

Segeralah berkabar padaku, cinta.
Tentang pertemuanmu dengannya.
Dengan jutaan gambar yang ia perlihatkan tentangmu. Itu hadiahnya untukmu.
Segeralah kirimkan kepadaku, cinta.
Seketika, saat ia mulai memalu pucuk-pucuk terhadap rindu kepadamu.
Terhadap resah tentang keberadaanmu dalam waktu.
Tentang kamu, c i n t a.

1 komentar: