Kepada angin,,
sajak-sajakku habis..
bolehkah jika kali ini aku kirimkan surat ku padamu..
Surat ttg rinduku..
Lalu ijinkan untuk sejenak dalam resah, aku rasakan rindumu..
Setidaknya agar aku lupa ttg rinduku padanya..
Pada dia yg meminta ruangku saat itu, pada dia yg pernah bersama waktu.. Pada dia yang mengajarkanku mimpi..
Pada dia, torehan warna yang ku namai.. 'pelangi'..
Lalu kepada langit..
Pesawat
kertas ku mungkin saja menumpuk untukmu.. Tapi tak ada satupun pesawat
kertas yang lupa kutuliskan ttg kisah-kisah dalam mimpi..
Kisahku yang mulai berjalan keluar dari simpulmu.. Tak benar-benar lepas..
Dan akan ku kabarkan padamu, tentang hangat yang ia kenalkan padaku,,
tentang torehan dilangit mu seusai hujan..
Dan betapa aku...
akhirnya,,
untuk pelangi...
Kusampaikan remah-remah rinduku..
Pun dalam waktuku,
dalam sepi yang coba ingin aku resapi..
Karena ini nyata..
Aku... dan jg rindu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar