Tak ada lagi surat.. Tumpukan-tumpukan pesawat kertas..
Atap gedung itu tak lg kokoh, lalu aku harus berhenti..
Merogoh jauh dalam-dalam lalu bertanya,
apa gunanya..?
Lalu berkata, adakah maknanya..?
Benar katanya saat itu "ada kalanya kau ingin hanya sekedar untuk dibela, bahkan kau tak pernah meminta nya selalu ada."
kepadamu, yang pernah meminta ruangku,.
Mendiaminya, sesekali ingin aku kirimkan selembar dari pesawat-pesawat ku.
Dan ingin kutanyakan kabar tentang ruangku.
Masihkah kini kau menginginkannya? Sama seperti saat dulu sebelum aku keluar dr lingkaranku.
Seperti saat dulu aku pagari diri dan ruangku.
Lalu kepadamu, yang mencoba menangis bersamaku..
Masihkah telinga mu siap kau pinjamkan?
Seperti dulu saat aku hanya mampu meminjam punggungnya..
Sekalipun aku berteriak, kata yang aku keluarkan hanya 'kebisuan'.
Dan kembali lagi, aku hanya dihadapanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar