Malam ini aku mencoba mendengarkan beberapa lagu yang pada akhirnya membuatku menangis, tapi membuatku lega.
Karena setidaknya aku bisa mengeluarkan kerinduanku.
Lagu-lagu yang dulu sempat benar-benar aku sukai, bahkan meski aku tak memahami artinya.
Tapi setidaknya irama lagu itu seolah berkata padaku menyampaikan rasa yang mendalam, dan yang pasti membangkitkan semuanya.
Mungkin kau sudah melupakannya, suatu malam saat duduk di sofa bambu.
Berbagi cerita, tawa, mimpi, memperdengarkan lagu "Tada Arigatou" dari Monkey Majik.
Benar,, aku tak tahu arti dari tiap lirik lagu itu tapi yang aku tahu dari lagu itu adalah rasa terima kasih ku padamu, karena telah ada di sampingku, membagi mimpimu, menceritakan duniamu, meski saat itu aku tahu bahwa aku tak akan pernah mampu memasuki duniamu. Tapi setidaknya aku pernah mencoba mengenalinya.
Dan saat itu mungkin kau tak menyadarinya, tapi dalam hati aku bergumam, "aku ingin sampaikan terima kasihku padamu lewat lagu ini, karena kau membantuku membangun duniaku".
Apa kau masih ingat, 2 buah video lagu yang kau berikan padaku di teras rumahmu..?? lagu yang kau katakan berarti saat itu.
sampai sekarang masih aku dengarkan lagu itu..
karena hanya itu yang bisa aku lakukan untuk menyimpan semua kebahagiaanku.
Mendengarkannya berulang-ulang hingga aku bosan, tapi nyatanya tak pernah merasa bosan.
Lagu yang akan membuatku selalu tersenyum mendengarnya.
Lagu yang menjadi kotak untuk menampung kerinduanku.
Ada satu lagi lagu yang mungkin bagimu tidak lah berarti, "Your Call".
lagu yang dulu kau carikan untukku.
aku masih ingat kata-kata yang kau ucapkan dulu saat aku meminta tolong padamu.
Saat itu aku benar-benar belajar memahami ketulusanmu.
Mencoba memupuk keyakinanku padamu.
aahhh... pada akhirnya aku belajar satu hal dari lagu-lagu itu.
Aku belajar tentang rasa. karena di tiap lagu bukan hanya irama, lirik dan melodi yang indah yang membuatku terharu, tapi terlebih karena dalam tiap lagu itu ada rasaku yang tersimpan.
Dan saat aku mendengarkannya, rasa itu aku temukan lagi. Dan seolah aku menemukanmu, lagi.
Maka salahkah aku jika hari ini nyatanya tanpa aku sadari telah merasakan kerinduanku..??
lembaran pesawat-pesawat kertas.. di rentang waktu yang tak terukur dalam ruang.. tanpa nama.. tanpa irama.. |pss
Jumat, 17 Februari 2012
Jumat, 10 Februari 2012
"Paragraf Usang"
Kabarkan aku tentang dunia..
karena sepertinya aku tak lagi mengenali dunia.. mendengarkan suara.. merasakan udara..
apa dunia masih ingat padaku..??pada sepenggal cerita yang hanya akan berlalu lagi saat musimnya nanti..
Ceritakan aku tentang mereka..
tentang tawa,, tentang senyum.. tentang tangis dan air mata..
karena sepertinya aku tak pernah lagi bisa mengenalinya..
Bukankah kau sudah tahu sedari dulu, bahwa aku juga pintar memasang topeng..
sama sepertimu..seperti mereka.. seperti kalian..
dan aku hanya akan benar-benar membukanya pada yang aku suguhkan kepercayaan..
pada yang benar-benar mengulurkan ujung tali dari jembatan..
Ceritakan aku tentang kemunafikan.. kedengkian,,
hingga aku bisa belajar menjadikan diriku manusia..
Karena sesungguhnya hanya itulah yang bisa membuatnya nyata..
Jangan pernah katakan kemuliaan.. karena itu hanya milik Tuhan..dan aku bukan Tuhan.. tak pula ingin menjadi Tuhan..
Sesungguhnya aku tak lebih dari sekedar debu..
dan kau juga sesegera mungkin akan membuang seluruh butiran yang menempeli ingatanmu..
ya,, karena memang begitulah adanya.. untuk menemukan rasa nyaman,,aaahhhh... lagi-lagi terjebak dengan kata itu..
jangan kau ceritakan tentang rasa nyaman pada ku.. aku tak pernah mau mengenali rasa itu.. bukan karena ketakutanku..
tapi karena aku sempat mengartikan bahwa rasa itu tak akan pernah ada saat aku mencarinya..
Tapi ceritakan padaku tentang kehidupan.. sehingga aku bisa mengerti tentang apa yang harus aku temukan..
karena sepertinya aku tak lagi mengenali dunia.. mendengarkan suara.. merasakan udara..
apa dunia masih ingat padaku..??pada sepenggal cerita yang hanya akan berlalu lagi saat musimnya nanti..
Ceritakan aku tentang mereka..
tentang tawa,, tentang senyum.. tentang tangis dan air mata..
karena sepertinya aku tak pernah lagi bisa mengenalinya..
Bukankah kau sudah tahu sedari dulu, bahwa aku juga pintar memasang topeng..
sama sepertimu..seperti mereka.. seperti kalian..
dan aku hanya akan benar-benar membukanya pada yang aku suguhkan kepercayaan..
pada yang benar-benar mengulurkan ujung tali dari jembatan..
Ceritakan aku tentang kemunafikan.. kedengkian,,
hingga aku bisa belajar menjadikan diriku manusia..
Karena sesungguhnya hanya itulah yang bisa membuatnya nyata..
Jangan pernah katakan kemuliaan.. karena itu hanya milik Tuhan..dan aku bukan Tuhan.. tak pula ingin menjadi Tuhan..
Sesungguhnya aku tak lebih dari sekedar debu..
dan kau juga sesegera mungkin akan membuang seluruh butiran yang menempeli ingatanmu..
ya,, karena memang begitulah adanya.. untuk menemukan rasa nyaman,,aaahhhh... lagi-lagi terjebak dengan kata itu..
jangan kau ceritakan tentang rasa nyaman pada ku.. aku tak pernah mau mengenali rasa itu.. bukan karena ketakutanku..
tapi karena aku sempat mengartikan bahwa rasa itu tak akan pernah ada saat aku mencarinya..
Tapi ceritakan padaku tentang kehidupan.. sehingga aku bisa mengerti tentang apa yang harus aku temukan..
Rabu, 08 Februari 2012
"Aku Mencoba Mengadu Pada Langit"
di depan kemudi.. mengikuti alur jalan beraspal yang hampir satu bulan tak aku lewati..
tapi ternyata masih tetap sama.. pohon perindang.. patahan ranting di jalan yang jatuh karena angin.. hanya saja.. tak ada senja..
cahaya senja tak lagi menyusup dari celah kaca..
ketika mobil harus aku hentikan di depan keramaian.. kanan kiri ku hanyalah kendaraan.. menunggu tanda merah berubah hijau.. tapi ada satu tempat yang bisa aku lihat lapang,,
langit..
iya.. langit.. di atas kepala ku.. langit yang selalu melihatku.. langit yang selalu ada untuk ku.. yang tak akan meninggalkanku..
saat mendongak dan tersenyum aku pada langit "jangan pernah kau mencoba untuk runtuh. aku memang selalu menatapmu.. mencoba mendengarkanmu.. tapi aku mohon jangan mencoba untuk runtuh.. tetaplah luruhkan hujan.. tetaplah bersama angin.. dan tetap perdengarkan suaranya."
hanya itu yang mampu aku sampaikan pada langit. dan..
kadang ingin sekali rasanya mengadu bahwa meski aku merasakan kerinduan tapi bukan berarti aku menginginkannya.. meski aku mencintai bukan berarti aku harus bersamanya.
akan aku kumpulkan semua kerinduan.. semua kecintaan.. semua kesakitan.. tapi, bolehkah aku kumpulkan di tempatmu, langit..??
karena aku hampir menyerah untuk menyimpannya dalam kotakku.. :(
aku hampir menyerah..
aku ingin sekali menutup kotakku..
tapi tetap tak pernah bisa..
karenanya bolehkah aku mengumpulkannya bersama awan-awanmu..??
dan aku tahu langit tak akan meninggalkanku,, tak akan sepertinya..
tapi ternyata masih tetap sama.. pohon perindang.. patahan ranting di jalan yang jatuh karena angin.. hanya saja.. tak ada senja..
cahaya senja tak lagi menyusup dari celah kaca..
ketika mobil harus aku hentikan di depan keramaian.. kanan kiri ku hanyalah kendaraan.. menunggu tanda merah berubah hijau.. tapi ada satu tempat yang bisa aku lihat lapang,,
langit..
iya.. langit.. di atas kepala ku.. langit yang selalu melihatku.. langit yang selalu ada untuk ku.. yang tak akan meninggalkanku..
saat mendongak dan tersenyum aku pada langit "jangan pernah kau mencoba untuk runtuh. aku memang selalu menatapmu.. mencoba mendengarkanmu.. tapi aku mohon jangan mencoba untuk runtuh.. tetaplah luruhkan hujan.. tetaplah bersama angin.. dan tetap perdengarkan suaranya."
hanya itu yang mampu aku sampaikan pada langit. dan..
kadang ingin sekali rasanya mengadu bahwa meski aku merasakan kerinduan tapi bukan berarti aku menginginkannya.. meski aku mencintai bukan berarti aku harus bersamanya.
akan aku kumpulkan semua kerinduan.. semua kecintaan.. semua kesakitan.. tapi, bolehkah aku kumpulkan di tempatmu, langit..??
karena aku hampir menyerah untuk menyimpannya dalam kotakku.. :(
aku hampir menyerah..
aku ingin sekali menutup kotakku..
tapi tetap tak pernah bisa..
karenanya bolehkah aku mengumpulkannya bersama awan-awanmu..??
dan aku tahu langit tak akan meninggalkanku,, tak akan sepertinya..
Selasa, 07 Februari 2012
"surat untuk angin"
hei..
musim hujan ternyata telah berhenti..
dan sedari pagi aku menyusuri liuk jalan yang setiap hari aku lalui.. bersama cahaya yang sama, pohon yang sama, udara yang sama.. dan semua memang masih sama..
pernah aku sangsi kepadamu,angin..
dulu.. saat ia baru menyapaku..
dalam benak aku berpikir "siapa dia"
dia yg memberiku nama.. dia yg memberiku ruang.. bersamamu..
aku pernah dan hanya punya satu hati.. jadi hanya bisa memakainya sekali.. untuk benar-benar mencintai,.
ya,, hanya sekali,.
aku ingin ceritakan padamu angin,, bahwa sesungguhnya aku hanya ingin menjaga hati ku dari luka dan kecewa..
tapi,. mungkin memang aku harus terjatuh dulu agar bisa mengenali luka..
aku jg ingin kau tahu, bahwa selamanya sebagian hati itu telah terbang bersamamu..
menyenangkan, sungguh..
bisa mendengarkan nada-nadamu.. merasakan terpaanmu.. dan jg rasa sesak di dadaku..
pernah menyerahkan sebagian hati, adalah hal yg membahagiakan..
aku pernah mendengar, bahwa cinta adalah pengorbanan..
apakah semua yg aku lakukan dapat kau katakan pengorbanan?
sehingga aku dapat katakan bahwa aku telah mencintai sebagian hati itu?
tidak, aku rasa tidak,, karena aku pernah berpikir ttg yg telah aku peroleh selama ini.. dan hasilnya tak ada..
musim hujan ternyata telah berhenti..
dan sedari pagi aku menyusuri liuk jalan yang setiap hari aku lalui.. bersama cahaya yang sama, pohon yang sama, udara yang sama.. dan semua memang masih sama..
pernah aku sangsi kepadamu,angin..
dulu.. saat ia baru menyapaku..
dalam benak aku berpikir "siapa dia"
dia yg memberiku nama.. dia yg memberiku ruang.. bersamamu..
aku pernah dan hanya punya satu hati.. jadi hanya bisa memakainya sekali.. untuk benar-benar mencintai,.
ya,, hanya sekali,.
aku ingin ceritakan padamu angin,, bahwa sesungguhnya aku hanya ingin menjaga hati ku dari luka dan kecewa..
tapi,. mungkin memang aku harus terjatuh dulu agar bisa mengenali luka..
aku jg ingin kau tahu, bahwa selamanya sebagian hati itu telah terbang bersamamu..
menyenangkan, sungguh..
bisa mendengarkan nada-nadamu.. merasakan terpaanmu.. dan jg rasa sesak di dadaku..
pernah menyerahkan sebagian hati, adalah hal yg membahagiakan..
aku pernah mendengar, bahwa cinta adalah pengorbanan..
apakah semua yg aku lakukan dapat kau katakan pengorbanan?
sehingga aku dapat katakan bahwa aku telah mencintai sebagian hati itu?
tidak, aku rasa tidak,, karena aku pernah berpikir ttg yg telah aku peroleh selama ini.. dan hasilnya tak ada..
"cerita untuk hujan"
,,..wahhh... listrik padam lagi malam ini,.
entah dari mana aku harus memulai kata-kata ku,.
tapi tangan ini tak mau berhenti.. tak hanya tangan, tp pikiran dan hati..
kau masih ingat, aku pernah mencoba menutup ruang tentangmu, dan tak hanya sekali..
tp tiap kali aku mencobanya, aku selalu gagal.. mungkin Tuhan tak ingin aku bersembunyi.. tp apa salah aku ingin besembunyi?
aku hanya sedang mereparasi.. meski aku tau akan sia-sia..
hujan..
ruangmu ternyata abadi.. lalu aku harus apa..?? tiap kali kau datang, aku hanya mampu menunduk dalam sunyi dan gelapku.. karena aku tak akan mampu mengantarmu padanya,, pada yg memberimu nama..
aku belum sanggup,
karena nyatanya aku belum sembuh..
kadang ingin sekali aku berteriak padanya,, memakinya,, mengumpatnya,, tp yg keluar hanyalah gambaran ttg betapa aku sesungguhnya menyayanginya,, juga dia,.
ya,, aku benar-benar mnyayangi mereka,. tempat aku titipkan sebagian hati yg dulu pernah aku punya,.
aku ingin ceritakan padamu, betapa sesungguhnya aku tampak begitu konyol.. kadang mempercayai dan yakin begitu saja,.
apa kau tau kalau saat ini mungkin ia marah pada ku, mulai membenciku..
ahh.. mungkin kau sudah tau..
aku sempat ingin menyerah..
berpura-pura berteriak pada dunia.. tertawa pada mereka yg tak henti-hentinya menumpahkan keingintahuannya..
tidakkah mereka mengerti? bahwa aku jg manusia, punya saraf yg menyebabkanku untuk dapat merasakan nyeri,,perih.. pada luka saat aku terjatuh beberapa waktu lalu..
aku tak akan melupakan saat itu, tak akan melupakan mereka yg begitu menyayangiku, selalu berada disampingku, membangunkanku dari mimpi-mimpiku, mendengarkan ceritaku, meminjamkan punggungnya untukku.. aku tak akan pernah lupa..
hujan.. mungkin kau tak akan berhenti untuk datang, tp satu hal yg bs aku janjikan.. untuk saat ini aku tak mampu mengantarkanmu..
**
kali ini ada rasa penasaran dalam hatiku.. "kenapa hujan terus saja turun akhir-akhir ini?" aaahhhh.. aq lupa bumiku memang sedang dalam masanya..
tapi,, jariku masih ingin bercerita padamu..
mungkin karena aq tak lagi mampu menyaingi raungan dunia..
kau tahu,, masih tetap terasa.. setiap celah dalam paru-paruku seolah berteriak meminta ruang agar ada udara baginya..
tp ternyata aku belum bisa..dan masih harus berjuang..
di setiap malam, saat mata orang lain terpejam mengadukan lelahnya pada alam damai mereka,,
aku tetap berjuang sama seperti mereka.. ingin menemukan damaiku..
tapi ternyata tak bisa sedamai bayanganku..
karena tiap pertengahan aku selalu terbangun..
karena dalam alam itu terlalu banyak kenyataan yang aku temukan masih terbungkus.. dan akhir-akhir ini sedikit demi sedikit mulai akan terbuka..
aku sempat takut,,
tp aku tahu aku harus berjuang dg pengabaian..
iya, begitu pula untuk nya, hujan..
tiap kali kau datang untuknya, ada terlalu byk rasa sesak yg menyerangku,,
kau yg menjadi simbol kerinduanku hujan..
kerinduanku pada keegoisan, kekonyolan, tawa, dan rasa..
aku tahu, tak akan pernah bisa berlari darimu..
jadi, aku hanya mencoba menikmatinya..
menikmati tiap tetesanmu di rambutku, di wajahku, di bahuku, di tanganku..
kadang sampai menggigil pun..
hujan.. aku tak akan menatap terlalu tinggi lagi.. meski langit pernah memberitahuku akan datang masa saat aku bs mengantarmu padanya.. tapi tdk hujan.. dan maafkan aku..
aku hanya akan ada bersamamu,, selalu bersama ruangmu.. tak akan pula mencoba berlari dari lingkaran simpul ini, karena aku telah masuk terlalu dalam..
ada satu hal yg membuatku tak bisa mengantarmu padanya,,
ruangmu,, ya, ruangmu di tempatnya mungkin tak ada lagi.. jadi, aku tak akan mengantarmu ke tempat yg tak ada ruang lg untukmu..
biar saja, aku tetap akan bersamamu, merasakan tiap tetesanmu.. hanya pada ruangku..
entah dari mana aku harus memulai kata-kata ku,.
tapi tangan ini tak mau berhenti.. tak hanya tangan, tp pikiran dan hati..
kau masih ingat, aku pernah mencoba menutup ruang tentangmu, dan tak hanya sekali..
tp tiap kali aku mencobanya, aku selalu gagal.. mungkin Tuhan tak ingin aku bersembunyi.. tp apa salah aku ingin besembunyi?
aku hanya sedang mereparasi.. meski aku tau akan sia-sia..
hujan..
ruangmu ternyata abadi.. lalu aku harus apa..?? tiap kali kau datang, aku hanya mampu menunduk dalam sunyi dan gelapku.. karena aku tak akan mampu mengantarmu padanya,, pada yg memberimu nama..
aku belum sanggup,
karena nyatanya aku belum sembuh..
kadang ingin sekali aku berteriak padanya,, memakinya,, mengumpatnya,, tp yg keluar hanyalah gambaran ttg betapa aku sesungguhnya menyayanginya,, juga dia,.
ya,, aku benar-benar mnyayangi mereka,. tempat aku titipkan sebagian hati yg dulu pernah aku punya,.
aku ingin ceritakan padamu, betapa sesungguhnya aku tampak begitu konyol.. kadang mempercayai dan yakin begitu saja,.
apa kau tau kalau saat ini mungkin ia marah pada ku, mulai membenciku..
ahh.. mungkin kau sudah tau..
aku sempat ingin menyerah..
berpura-pura berteriak pada dunia.. tertawa pada mereka yg tak henti-hentinya menumpahkan keingintahuannya..
tidakkah mereka mengerti? bahwa aku jg manusia, punya saraf yg menyebabkanku untuk dapat merasakan nyeri,,perih.. pada luka saat aku terjatuh beberapa waktu lalu..
aku tak akan melupakan saat itu, tak akan melupakan mereka yg begitu menyayangiku, selalu berada disampingku, membangunkanku dari mimpi-mimpiku, mendengarkan ceritaku, meminjamkan punggungnya untukku.. aku tak akan pernah lupa..
hujan.. mungkin kau tak akan berhenti untuk datang, tp satu hal yg bs aku janjikan.. untuk saat ini aku tak mampu mengantarkanmu..
**
kali ini ada rasa penasaran dalam hatiku.. "kenapa hujan terus saja turun akhir-akhir ini?" aaahhhh.. aq lupa bumiku memang sedang dalam masanya..
tapi,, jariku masih ingin bercerita padamu..
mungkin karena aq tak lagi mampu menyaingi raungan dunia..
kau tahu,, masih tetap terasa.. setiap celah dalam paru-paruku seolah berteriak meminta ruang agar ada udara baginya..
tp ternyata aku belum bisa..dan masih harus berjuang..
di setiap malam, saat mata orang lain terpejam mengadukan lelahnya pada alam damai mereka,,
aku tetap berjuang sama seperti mereka.. ingin menemukan damaiku..
tapi ternyata tak bisa sedamai bayanganku..
karena tiap pertengahan aku selalu terbangun..
karena dalam alam itu terlalu banyak kenyataan yang aku temukan masih terbungkus.. dan akhir-akhir ini sedikit demi sedikit mulai akan terbuka..
aku sempat takut,,
tp aku tahu aku harus berjuang dg pengabaian..
iya, begitu pula untuk nya, hujan..
tiap kali kau datang untuknya, ada terlalu byk rasa sesak yg menyerangku,,
kau yg menjadi simbol kerinduanku hujan..
kerinduanku pada keegoisan, kekonyolan, tawa, dan rasa..
aku tahu, tak akan pernah bisa berlari darimu..
jadi, aku hanya mencoba menikmatinya..
menikmati tiap tetesanmu di rambutku, di wajahku, di bahuku, di tanganku..
kadang sampai menggigil pun..
hujan.. aku tak akan menatap terlalu tinggi lagi.. meski langit pernah memberitahuku akan datang masa saat aku bs mengantarmu padanya.. tapi tdk hujan.. dan maafkan aku..
aku hanya akan ada bersamamu,, selalu bersama ruangmu.. tak akan pula mencoba berlari dari lingkaran simpul ini, karena aku telah masuk terlalu dalam..
ada satu hal yg membuatku tak bisa mengantarmu padanya,,
ruangmu,, ya, ruangmu di tempatnya mungkin tak ada lagi.. jadi, aku tak akan mengantarmu ke tempat yg tak ada ruang lg untukmu..
biar saja, aku tetap akan bersamamu, merasakan tiap tetesanmu.. hanya pada ruangku..
"surat untukmu, ayah"
ayah..
hari ini hujan turun deras lagi, tak lebih deras pula dari yang kemarin.
daun-daun bunga anggrekmu mungkin telah basah karenanya.
begitu pula daun kamboja, juga bunga melati di rumah.
ayah..
entah sejak kapan aku mulai jarang berbagi sekedar ceritaku tentang tawaku dengan teman-teman di kampus.
apa kamu masih ingat, ayah saat dulu sewaktu kecil kau sering mengusap kepalaku..?
aku ingat.. juga saat aku masih sering menangis karena kadang kau tak pernah mampu membelikanku mainan seperti teman-teman yang lain.. atau saat kau coba melarangku makan permen terlebih minum yang namanya es.. aku menangis karena aku merasa itu tak adil.. dan aku masih begitu kecil untuk mengerti betapa tersiksanya kau melihat aku yg selalu menangis tiap kali masuk ruang periksa..
aku masih saja sering bersembunyi darimu juga ibu, mencicipi sebungkus permen bersama teman-teman juga saudara ku.
ayah..
entah sudah berapa ratus hari yang kau lewati, tanpa sedikitpun membiarkan aku merasa kekurangan..
selalu berjuang memenuhi apa yang aku mau (meski tak semua bisa kau berikan) melarangku untuk beberapa hal.. mengajariku menulis, berhitung, segala yang kau bisa ajarkan demi menjadikanku "orang".
sejatinya itu menjadi kebahagiaan ku, ayah.
tak sedikitpun kau membiarkan aku terjatuh. dari apapun yang aku lakukan.
aku bangga padamu ayah..
sampai saat ini kau selalu menjagaku dari segala yang mungkin akan membuatku menangis. :)
hampir 24th ayah..
akupun tak menyangka ternyata sudah hampir seperempat abad.
aku pernah berjanji pada diriku akan membuatmu bangga.. tak akan pernah mengecewakanmu..
tapi ayah..
tiap kali perjalanan yang kini coba aku lalui meski dengan kaki gemetar dan melepuh akan aku coba selesaikan ayah..
bolehkah aku mencoba menyelesaikan perjalanan ku ini ayah..??
aku yakin kau akan ada di belakang menatapku.. tapi ayah, bolehkah aku berjalan dengan kakiku,?
agar aku mengenal sakit dan terjatuh..
agar aku tau lepasnya tawa saat aku bisa mencapai ujung..
agar aku bisa mengenal tawa lepas saat ku temukan senyum tulus.
sesungguhnya banyak cerita yg ingin coba aku ceritakan padamu.. terlalu banyak malah.. sampai aku tak tahu harus memulai darimana..
apakah dari cerita menyenangkan tentang hujan yg mulai menyapaku di suatu ruang..
atau cerita konyol saat aku mencoba menyembunyikan kisahku dengan angin.. ataukah harus aku mulai dari cerita tangis ku saat aku harus mulai melupakan senja..?
ayah..
aku terlalu takut..
takut akan mengecewakanmu saat aku ceritakan itu..
suatu hari kau telah memperingatkan ku.. ttg rasa sakit,, ttg tangis yang akan aku temukan..
kau ingat..?
tp aku tetap bersama keegoisanku mencoba berjalan.. mengabaikan semua peringatanmu.. dan malah berbalik meyakinkanmu..
haaahhh... betapa bodohnya anakmu ini..
ini mungkin bukan kali pertama aku telah mengecewakanmu...
tp ini kali pertama aku menampakkan kerapuhanku padamu.. kali pertama aku telah terjatuh di depan matamu..
ternyata memang menyakitkan mendapatkan luka, seperti katamu ayah..
tapi,, berkat ini aku menjadi tahu rasa sakit.. tahu cara berjuang..
dan aku tak pernah menyesal ayah..
tak sedikitpun..
sampai hari ini aku masih berjuang untuk berjalan.. dan berjuang untuk tidak lagi mengecewakanmu..
:)
hari ini hujan turun deras lagi, tak lebih deras pula dari yang kemarin.
daun-daun bunga anggrekmu mungkin telah basah karenanya.
begitu pula daun kamboja, juga bunga melati di rumah.
ayah..
entah sejak kapan aku mulai jarang berbagi sekedar ceritaku tentang tawaku dengan teman-teman di kampus.
apa kamu masih ingat, ayah saat dulu sewaktu kecil kau sering mengusap kepalaku..?
aku ingat.. juga saat aku masih sering menangis karena kadang kau tak pernah mampu membelikanku mainan seperti teman-teman yang lain.. atau saat kau coba melarangku makan permen terlebih minum yang namanya es.. aku menangis karena aku merasa itu tak adil.. dan aku masih begitu kecil untuk mengerti betapa tersiksanya kau melihat aku yg selalu menangis tiap kali masuk ruang periksa..
aku masih saja sering bersembunyi darimu juga ibu, mencicipi sebungkus permen bersama teman-teman juga saudara ku.
ayah..
entah sudah berapa ratus hari yang kau lewati, tanpa sedikitpun membiarkan aku merasa kekurangan..
selalu berjuang memenuhi apa yang aku mau (meski tak semua bisa kau berikan) melarangku untuk beberapa hal.. mengajariku menulis, berhitung, segala yang kau bisa ajarkan demi menjadikanku "orang".
sejatinya itu menjadi kebahagiaan ku, ayah.
tak sedikitpun kau membiarkan aku terjatuh. dari apapun yang aku lakukan.
aku bangga padamu ayah..
sampai saat ini kau selalu menjagaku dari segala yang mungkin akan membuatku menangis. :)
hampir 24th ayah..
akupun tak menyangka ternyata sudah hampir seperempat abad.
aku pernah berjanji pada diriku akan membuatmu bangga.. tak akan pernah mengecewakanmu..
tapi ayah..
tiap kali perjalanan yang kini coba aku lalui meski dengan kaki gemetar dan melepuh akan aku coba selesaikan ayah..
bolehkah aku mencoba menyelesaikan perjalanan ku ini ayah..??
aku yakin kau akan ada di belakang menatapku.. tapi ayah, bolehkah aku berjalan dengan kakiku,?
agar aku mengenal sakit dan terjatuh..
agar aku tau lepasnya tawa saat aku bisa mencapai ujung..
agar aku bisa mengenal tawa lepas saat ku temukan senyum tulus.
sesungguhnya banyak cerita yg ingin coba aku ceritakan padamu.. terlalu banyak malah.. sampai aku tak tahu harus memulai darimana..
apakah dari cerita menyenangkan tentang hujan yg mulai menyapaku di suatu ruang..
atau cerita konyol saat aku mencoba menyembunyikan kisahku dengan angin.. ataukah harus aku mulai dari cerita tangis ku saat aku harus mulai melupakan senja..?
ayah..
aku terlalu takut..
takut akan mengecewakanmu saat aku ceritakan itu..
suatu hari kau telah memperingatkan ku.. ttg rasa sakit,, ttg tangis yang akan aku temukan..
kau ingat..?
tp aku tetap bersama keegoisanku mencoba berjalan.. mengabaikan semua peringatanmu.. dan malah berbalik meyakinkanmu..
haaahhh... betapa bodohnya anakmu ini..
ini mungkin bukan kali pertama aku telah mengecewakanmu...
tp ini kali pertama aku menampakkan kerapuhanku padamu.. kali pertama aku telah terjatuh di depan matamu..
ternyata memang menyakitkan mendapatkan luka, seperti katamu ayah..
tapi,, berkat ini aku menjadi tahu rasa sakit.. tahu cara berjuang..
dan aku tak pernah menyesal ayah..
tak sedikitpun..
sampai hari ini aku masih berjuang untuk berjalan.. dan berjuang untuk tidak lagi mengecewakanmu..
:)
Langganan:
Postingan (Atom)