Langit hari ini benar-benar terang. awan tak lagi membuatnya malu.
Kau tahu? lama aku mencari-cari, memainkan bunga-bunga rumput ilalang yang berlomba menempel pada jeans bututku.
menemukan entah apa yang membuatku merasa begitu nyama disana.
mungkin karena angin. bunga-bunga rumput kah?
atau pohon-pohon kelapa yang berjajar di sekeliling lapangan?
atau sawah di seberang sana?
entahlah. aku tak juga mampu memilah.
duduk dan bermain dengan bunga-bunga rumput.
nyatanya cahaya tak begitu menyilaukan. karena inikah?
senja jatuh perlahan. sangat pelan. sekalipun itu aku punggungi.
tak lagi aku menikmatinya tadi. sesekali aku perhatikan.
"hari ini indah. tempai ini indah. angin. rumput. dan senja."
kau mungkin tak pernah menyangka.
tentang apa yang telah aku dan kamu alami sepanjang beberapa bulan ini.
sekalipun aku sebut itu 'salah' dimata orang-orang normal.
dan itu jadi tidak wajar.
aku pun tak mampu menyangkakannya.
tak pula aku akan menyangkalnya.
satu dari sekian banyak hal yang akhirnya bisa aku sadari.
tentang rasa dalam letupan irama.
ini mungkin jadi hanya emosimu semata.
aku----hanyalah sebentuk penyegaran sesaat.
aku akhirnya sadari itu.
saat tak kutemukan diriku dalam ruangmu.
(jangan heran karena aku selalu membacanya)
lalu tak pula pernah kau tanyakan pada dirimu.
pertanyaan yang sesungguhnya tertanam begitu lama
"apa kau membutuhkanku?"
dan haruskah aku merasa kecewa padamu sekarang?
:)
entahlah. nyatanya aku tak merasa kamu salah. tidak juga pada keadaan.
jadi tak pula seharusnya aku merasa kecewa padamu.
kau tak pernah memintanya. hanya terlewat begitu saja.
dalam sepersekian menit aku terpikir.
adakah sesungguhnya aku kamu inginkan?
mengingat keadaan yang memaksaku untuk berbuat salah.
atau hanya memang aku harus kembali mengingat kesadaran,
bahwa aku, hanya sebatas ini saja.
Kubuktikan bahwa nyatanya tak ada guna tentang rasa yang aku paksa untuk kau akui saat itu.
rasa yang aku paksa kau keluarkan kala itu. dan dalam batas itu aku melihat kau tersiksa karena aku membaca dan memaksa keluar apa yang coba kau simpan dalam-dalam.
tentang aku.
:)
lagi-lagi aku munafik, bukan?
pada akhirnya aku harus mengaku pada diriku.
ini aku. batasku.
hanya pada---pelampiasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar