Angin menderu ditelingaku. Belum juga habis pikirku. Membaca lalu membayangkan apa yang kau tuliskan malam itu. Kau pastikan dirimu telah menapak sekali lagi, kepada tanah yang jadi sama dan bukan lagi udara.
Kalimatmu sederhana, sesederhana yang pernah
aku katakan kepadanya, tentang kamu. Tak bisa habis aku bayangkan. Apa yang
sekiranya kamu tunggangi hingga beraninya bumi membiarkan kakimu menjejak lagi
dan bukannya udara.
Saat itu masih gelap, saat nyaris terlelap
kamu sampaikan kalimatmu ke tempatku. Kalimat girang berlomba untuk pulang. Dan
saking banyaknya yang ingin keluar, hanya sederhana yang mampu aku sampaikan.
Aku jadi semakin penasaran. Apa kiranya yang akan kalian bicarakan. Saat malam
membuat kalian membagi tempat tidur bersama. Apa kiranya yang akan kalian
lakukan, saat siang memaksa kalian membagi ruang untuk berganti. Adakah aku
bersyukur kalian telah menjadi kalian?
Lalu dengan tiba-tiba giliran datang padaku.
Siang yang bersamaku kala itu membawakan penasaran tanpa tahu malu. Deru
kendaraan yang tak tentu, dan tak terduga akan ada kamu. Klakson memanggilku.
Rasa Penasaran mendorongku. Itu kamu? Kalian? Lalu aku.
Seandainya, waktu akan membagikan sedikit
ruang untuk aku bersama dengan keinginanku. Harap yang sekiranya pernah aku
simpankan begitu lama. Mengamatimu berjalan, lalu beriringan. Angin, matahari,
pohon-pohon. Dan nyatanya, hanya dengan demikian. Hanya dengan sekilah menderu
yang membiarkan aku menumpahkan penasaranku.
Telingaku mendengar. Lalu mataku mencari-cari
untuk bisa melihat. Aku, melihat kamu berlalu. Angin masih saja menderu. Ada
tawa yang hanya sekilas aku tahu. Tawa renyah tentang kalian, bercampur aduk
membaur bersama suaramu. Terkejutkah kamu? Benar, itu memang kamu.
Dunia memang telah membelah-belah serupa
beberapa bagian. Bagianku lalu bagian kamu. Kalian. Sudah terbelah dalam riuh
yang membeda. Waktu yang berlari beberapa saat itu telah membelah aku juga
duniaku. Ada banyak kata yang tak akan lagisampai padamu. Akan ada banyak kata
pula yang tak akan lagi aku dengar darimu. Ini duniaku. Aku telah dalam
duniaku. Lalu bersama mereka dalam duniaku.
boleh kasih gambaran tentang tulisan ini ga Geg...?
BalasHapus:)
boleehh bgt bli adit...
Hapusmaksudnya Geg yg ngasih gambaran ke aq gitu lho.... hehehe
Hapusoalaahhh... ku kira blia adit yg mau ngasi ilustrasi gtu.. hahahaha
HapusSalam kenal dan salam berbagi Gan. mau menyebarkan informasi Rental Mobil Murah di Kuta bali Seandainya ada teman atau saudara yang datang dari luar kota ke bali dan butuh kendaraan bisa menguhubungi kami di pin BB : 2A3A61A8
BalasHapus(CANTIK & ROMANTIS PENULISNYA :)
terima kasih infonya.. :)
Hapus