Selasa, 08 April 2014

Kedatanganmu


Angin menderu ditelingaku. Belum juga habis pikirku. Membaca lalu membayangkan apa yang kau tuliskan malam itu. Kau pastikan dirimu telah menapak sekali lagi, kepada tanah yang jadi sama dan bukan lagi udara.
Kalimatmu sederhana, sesederhana yang pernah aku katakan kepadanya, tentang kamu. Tak bisa habis aku bayangkan. Apa yang sekiranya kamu tunggangi hingga beraninya bumi membiarkan kakimu menjejak lagi dan bukannya udara.

Saat itu masih gelap, saat nyaris terlelap kamu sampaikan kalimatmu ke tempatku. Kalimat girang berlomba untuk pulang. Dan saking banyaknya yang ingin keluar, hanya sederhana yang mampu aku sampaikan. Aku jadi semakin penasaran. Apa kiranya yang akan kalian bicarakan. Saat malam membuat kalian membagi tempat tidur bersama. Apa kiranya yang akan kalian lakukan, saat siang memaksa kalian membagi ruang untuk berganti. Adakah aku bersyukur kalian telah menjadi kalian?

Lalu dengan tiba-tiba giliran datang padaku. Siang yang bersamaku kala itu membawakan penasaran tanpa tahu malu. Deru kendaraan yang tak tentu, dan tak terduga akan ada kamu. Klakson memanggilku. Rasa Penasaran mendorongku. Itu kamu? Kalian? Lalu aku.

Seandainya, waktu akan membagikan sedikit ruang untuk aku bersama dengan keinginanku. Harap yang sekiranya pernah aku simpankan begitu lama. Mengamatimu berjalan, lalu beriringan. Angin, matahari, pohon-pohon. Dan nyatanya, hanya dengan demikian. Hanya dengan sekilah menderu yang membiarkan aku menumpahkan penasaranku.

Telingaku mendengar. Lalu mataku mencari-cari untuk bisa melihat. Aku, melihat kamu berlalu. Angin masih saja menderu. Ada tawa yang hanya sekilas aku tahu. Tawa renyah tentang kalian, bercampur aduk membaur bersama suaramu. Terkejutkah kamu? Benar, itu memang kamu.
Dunia memang telah membelah-belah serupa beberapa bagian. Bagianku lalu bagian kamu. Kalian. Sudah terbelah dalam riuh yang membeda. Waktu yang berlari beberapa saat itu telah membelah aku juga duniaku. Ada banyak kata yang tak akan lagisampai padamu. Akan ada banyak kata pula yang tak akan lagi aku dengar darimu. Ini duniaku. Aku telah dalam duniaku. Lalu bersama mereka dalam duniaku.

6 komentar:

  1. boleh kasih gambaran tentang tulisan ini ga Geg...?

    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleehh bgt bli adit...

      Hapus
    2. maksudnya Geg yg ngasih gambaran ke aq gitu lho.... hehehe

      Hapus
    3. oalaahhh... ku kira blia adit yg mau ngasi ilustrasi gtu.. hahahaha

      Hapus
  2. Salam kenal dan salam berbagi Gan. mau menyebarkan informasi Rental Mobil Murah di Kuta bali Seandainya ada teman atau saudara yang datang dari luar kota ke bali dan butuh kendaraan bisa menguhubungi kami di pin BB : 2A3A61A8
    (CANTIK & ROMANTIS PENULISNYA :)

    BalasHapus