Selasa, 18 Oktober 2011

"isak sang pujangga"

sang pujangga terpaku terdiam di tapak kakinya terkoyak,.
merenung hati terdiam..
aku tahu saat ia mencoba menapaki dunianya, lagi, lagi, dan lagi..
disisir tiap pasir yang menyelip dijarinya, menetes bulir didahinya,
lelah menyapanya..
tapi apa..?
lunglaipun ia tetap mewarna pada kanvas nuraninya,
berjuanglah wahai pujangga..
hingga nanti lengkap tiap warna yang menggurat kanvasmu..

_27/2/2011_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar