kaki ku gemetar,
tangan-tangan mencoba mengusap semua kerapuhan yang selayaknya segera menenggelamkanmu..
tapi entah,,
karena kala itu pun ranting-ranting kering yang terus menggelitiki mataku..
seandainya aku mampu..
disaat sekalipun angin menderukan suara yg sungguh memekakkan telingaku..
saat itu mencoba tiap buku jemari semakin kuat ingin menggenggam tiap ranting-ranting kering menua..
bukan...
karena tidaklah nyata ingin mematahkannya.
Denpasar, 24/5/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar