Minggu, 23 Oktober 2011

"jejak kaki tanpa alas kaki"

saat cerita dulu kau berjalan terseok kearah ku..
meski kau ucap tangan mu telah gemetar untuk menuliskan kata..
meski kau lemah melangkah tanpa alas kaki..
kau tetap datang ke depan pintu ku..
mengetuk dan meminta untuk tinggal selamanya..

dan inilah rumah ku.. inilah ruang dalam dunia ku,, dunia yang penuh dengan dinding yang sama,,
warna yang sama,, yang dibatasi oleh beton-beton yang mungkin akan membatasi matamu..
mungkin kau tak akan bisa berlama-lama.. karena kau adalah kebebasan..
kau adalah tak terbatas.. dan aku tak akan membatasimu..
ambilah sayapmu.. karena kini kau tak perlu lagi kakimu..

aku adalah keterbatasan,, dalam duniaku..
kau tahu jalanmu.. dan aku masih akan tetap dengan ruang ku..
meski kini yang dapat kulihat hanya jejak kakimu.. jejak kaki yang dulu tanpa alas kaki..
tetap jejak yang sama.. ku usap berulang kali pun.. jejak mu adalah jejak kebebasan..
tapi lantai rumahku penuh dengan jejakmu..
membekas.. dan membuat cacat di tiap sudut.. tapi,, tanpa aku sesali.. itu jejak keindahan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar