Selasa, 18 Oktober 2011

"ratapan nista"

sampai di hari ini pun sejujurnya kaki ku tak pernah bisa menapak jelas di tanah..
meski aku harus tetap berkata pada dunia bahwa aku tak apa-apa..
dan aku terus berkata aku tak apa-apa,
karena memang tak 'apa-apa'.. dan bukan apa-apa..
lalu apa??
sebagian dalam gelapnya masih ingin berteriak lantang..
meneriakkan makian-makian hingga rasanya'tak lagi "mata" itu basah..
tak lagi punggung ku merasakan ngilu dalam tiap helaannya..
dan tak akan lagi tiap jemariku tergores dengan indahnya..
sementara aku coba sembunyikan diriku dalam kolong untuk segera ku temukan gelapku..
seandainya..
terus aku ingin mencoba menenggelamkan diri ku bersama gelapnya "mata" itu..
hingga tak perlu lagi aku menunjukkan topeng ku pada dunia..hingga tak ada lagi sisa-sisa teduh hujan di daun dalam pagi ku..
sesungguhnya aku inginkan itu..

_3/10/2011_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar