Ini tentang kesederhanaan.
Simbol dari kesan yang kamu kata telah jadi
hilang.
Bukan bermaksud ingin aku katakan ketinggalan
oleh jaman.
Dan entah jaman yang mana.
Pernah aku bertanya tentang simbol seperti
apa.
Ciri yang mungkin jadi telah tertutup dan
jadi nyata.
Sejujurnya, ada gelisah yang tersangkut
begitu lama.
Getir tentang ‘sebegini jauh kah sudah
peradaban manusia?’
Dan entah sejak kapan, aku setuju denganmu.
Kesan ‘gadis’ telah jadi pudar. Terlebih yang
kamu kata ‘gadis bali’.
Aku telisik jauh lebih dalam. Sedalam yang
aku mampu selami dalam diriku.
Aku sendiri telah kehilangan ciri itu.
(entah ciri yang bagimana)
Aku merasakan ada yang terlalu cepat berubah.
Jadi benarkah yang mereka kata?
Ada banyak sekali mereka yang mencoba
menguak, mendalami, menggambarkan
kesederhanaan dalam sederhana yang mereka tanam.
Tapi lagi-lagi katamu, mereka kehilangan
kesan sederhana. Seperti memudarkannya. Kesan gadis telah jadi glamour dan tak
lagi sederhana.
Sekali waktu aku ingat tentang yang kamu kata
sebuah simbol.
Hanya dijadikan simbol, tentang pengabdian,
lalu pengorbanan.
Adakah itu yang telah dijadikan pudar?
Tertutup make up tebal, bedak, lipstick,
eyeshadow dan sebangsanya?
Bukan tentang ‘cantik’ yang ingin aku
utarakan denganmu kali ini.
Tapi tentang c.a.n.t.i.k.
Dan bagaimana harus aku utarakan padamu?
Sekali waktu, jika aku telah jadi seperti
mereka. Akan aku buatkan gambar sesegera yang aku bisa. Sedetail yang aku
ingat. Tentang sederhana yang telah tertutup jaman.
Lagi-lagi, entah jaman yang
mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar