"Selamat datang"
Seandainya saja langit dalam duniamu bisa berbicara mungkin dia akan segera menyambutmu dengan kata itu.
Selamat pulang.
Dan itu aku simpan dalam-dalam. Kau mungkin jadi tak lagi percaya, bahwa ada lega yang singgah begitu saja.
Tiba-tiba tangis ingin pecah.
Mendengar dalam bisu bahwa kamu telah kembali.
Selamat pulang.
Duniamu akan senang.
Nyamanmu telah sekali lagi kamu temukan. Dunia yang menyeretmu. Imaji yang menyiksamu.
Lalu untuk kali ke sekian ruang ini menjadi ruang antara. Ruang perantara. Ruang-ruang dalam maya.
Ruang untukku menyapamu. Dalam diam yang kamu jadikan lama. Yang pula tiba-tiba dijadikan tak biasa.
Selamat pulang.
Hanya selamat saja. Aku mungkin jadi bukan lagi menjadi aku yang dulu. Tapi ini tetap aku.
Kusimpankan saja dalam ruang bisu. Tentang tanya. Tentang rasa. Tentang kita.
Tentang kita---
Adakah akan kamu sadari tempatku?
Bukankah sekali waktu itu, kamu pernah menampakkan kehebatanmu. Kamu perlihatkan betapa tegaknya punggungmu berdiri di hadapanku. ahh.. bukan. kamu tak pula menghadap padaku.
Tak lagi menganggapku ada di sana.--mungkin saja.
Ada puluhan tanya. Merusak celah yang sekiranya aku tempatkan untuk dia, untuk mereka. Iya dia, yang menerimaku. Membuatku ada.
Tapi bukan berarti aku mengingkari. Kamu yang membuatkan hidup untukku.
Adahkah kamu sadari?
Pernahkah kamu sadari?
Tidak pun tak apa. Kujadikan ini hanya untukku saja. Dan kamu menjadikan aku manusia.
Duniamu yang menjadikanku manusia.
Egomu yang mengajarkan aku tentang irama.
Terima kasih
karena kamu telah pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar