Minggu, 12 Januari 2014

Adakah Kamu Mengenalku?

Baik, dan kita sebut saja namaku Angelina Jolie. Kamu pasti tahu, tapi apa kamu kenal? Aku rasa tidak. Atau aku sebut saja namaku Raisa. Apa kamu juga akan mengenalku? Aku rasa juga tidak, jadi kusebutkan saja namaku Putu Sri Sulisthia. Toh, seperti apapun yang aku sebutkan tak akan kamu mengenalku. Menjadi siapa aku. Seperti apa wajahku. Seberapa tinggiku. Hanyalah sebentuk penggambaran dengan pengukuran yang dimiliki akal. Tapi pengukuran yang sesungguhnya, aku rasa kamu pasti tahu tempatnya. Jadi, apa kamu benar-benar mengenalku?

Pertanyaan yang sangat gampang untuk kamu sebut jawabannya semestinya. Jawab saja aku, namaku. Lalu, sudahkah itu berarti kamu mengenalku?
Apa sebatas tahu ttg apa rutinitasku. Tahu ttg lakuku bersama waktu, itu menjadikanmu telah mengenalku?
Aku bahkan tak bisa mengenali diriku. Siapa aku yang kadang hanya bisa menjadi pendengar. Atau siapa diriku yang kadang hanya butuh didengar.
Aku bahkan tak pernah bisa mengenali 'aku'.
Ttg siapa aku yang kadang hanya butuh ruang untuk mengamati. Atau ttg siapa aku yang kadang hanya inginkan menapak lalu melompat dalam titik lingkaran.
Lalu adakah kamu mengenali aku?

Lalu, bagaimana saat waktu membuatku menjadi bukan wajah ini, juga bukan nama ini, atau bukan pula tubuh, mata, rambut ini. Adakah yang masih bisa membuatmu menyebutku?
Siapa aku?
Menjadi rahasia terbesar saat setiap individu ditempatkan dalam titik-titik pada lingkaran.
Lingkaran.
Yang kadang bahkan menjadikanku bukan lagi diriku. Menyajikan aku dalam wajah yang berbeda, tinggi yang berbeda. Hidung, mata rambut yang berbeda.
Ahhh.. Lagi-lagi aku terjebak.
Pemahaman di tiap kepala akan berbeda tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar